ini belajar link
  1. link menuju DRIVE
  2. link menuju YOUTUBE
  3. link menuju POSTING
  4. link menuju LAMAN/PAGE
  5. link menuju BLOG TEMAN
  1. Materi Heat Exchanger
  2. Video tentang Heat Exchanger
  3. Materi lain tentang Heat Exchange





 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Pipa,fitting dan valve merupakan komponen dalam peralatan industri minyak dan gas bumi yang sangat penting. Pipa digunakan sebagai sarana transportasi fluida dari satu tempat ke tempat lain atau dari peralatan ke peralatan lain.
Peran pipa, fitting dan valve sangat penting sebagai urat nadi dalam instalasi minyak dan gas bumi, dalam penggunaan pipa, fitting dan valve di butuhkan perencanaan yang matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses aliran atau proses di instalasi. Seorang operator industry minyak dan gas bumi harus mengetahui spesifikasi pipa, fitting dan valve yang digunakan, bagaimana pemilihan pipa, fitting dan valve yang digunakan sesuai dengan karakteristik fluida yang akan dialirkan.
1.2.DESKRIPSI SINGKAT.
Mata diklat ini menjelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar mengenai system perpipaan yang berisi pipa, fitting dan valve, cara kerja dan pemilihan yang tepat dalam menentukan jenis-jenis pipa, fitting dan valve yang akan digunakan dalam proses pengaliran fluida dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dari suatu peralatan ke peralatan lainnya.
1.3. KOMPETENSI DASAR
Setelah selesai pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan tentang sistem perpipaan dalam indutri minyak dan gas bumi dan juga memilih pipa, fitting dan valve yang akan digunakan sesuai dengan karakteristik dan parameter fluida yang akan di alirkan.
 
1.4. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat :
1.4.1.      Menjelaskan pengertian dasar pipa dan jenis-jenisnya.
1.4.2.      Menjelaskan proses pembuatan pipa.
1.4.3.      Menjelaskan dimensi-dimensi didalam pipa sesuai standar yang digunakan
1.4.4.      Memilih dan merencanakan pipa yang digunakan sesuai dengan karakteristik dan parameter fluida yang akan dialirkan sesuai dengan standar yang digunakan.
1.4.5.      Menjelaskan pengertian dasar fitting
1.4.6.      Menjelaskan jenis-jenis fitting.
1.4.7.      Menjelaskan pengertian dasar valve
1.4.8.      Menjelaskan jenis-jenis valve. 
1.4.9    Menjelaskan cara kerja valve.



BAB II
PIPA

2.1.  Pengertian
            Pipa adalah benda tubular yang mempunyai diameter dan tebal, berfungsi sebagai sarana transportasi fluida dari suatu tempat/peralatan ke tempat/peralatan lainnya.
Dasar penggunaan pipa sebagai sarana transportasi adalah:
a.    Frekwensi pengangkutan berlangsung secara kontinu
b.    Dapat dipercaya dalam pengoperasian dan keamanannnya
c.    Lebih ekonomis dalam jangka waktu panjang.
Dalam kebutuhan perencanaan system perpipaan dibutuhkan pemikiran yang mantap dalam pemilihan standar-standar yang sesuai agar berfungsi secara benar dalam waktu yang panjang, dan juga mencakup kondisi operasional, meliputi suhu, tekanan, jenis fluida yang dialirkan dan konstruksi pemasangannya.

2.1.Dimensi Pipa
Ukuran pipa dalam standar dinyatakan dalam Nominal Pipe Size (NPS) untuk standar amerika, dan untuk standar eropa dinyatakan dalam DN . Ukuran diameter pipa umumnya disebut garis tengah atau diameter, yaitu:
a.       Diameter dalam (Inside Diameter /Di)
b.      Diameter luar (Outside Diameter.Do)
c.       Diameter Nominal (Nominal Diameter/NPS)
 
Untuk ketentuan ukuran nominal pipa atau NPS tidak selalu sama dengan diameter luar atau dalam, di dalam standar ASME/ANSI :
·         Nominal Pipe Size (NPS) lebih kecil dari 12 inchi, diameter nominal pipa tidak sama dengan diameter luar pipa.
·         Nominal Pipe Size (NPS) lebih besar dari 12 inchi, diameter nominal pipa sama dengan diameter luar pipa.
·         Diameter luar pipa selalu tetap untuk segala ukuran dan kelas.
·         Tebal dinding pipa berubah-ubah dari masing-masing ukuran diameter nominal sesuai dengan schedule numbernya.
·         Adapun Schedule number adalah : Standar ketebalan dinding pipa yang didapat dari Tekanan fluida yang diizinkan dengan Tegangan material pipa yang diizinkan.
 


                                P = Allowable Inter fluid pressure, [psig]
                                S = Allowable material stress, [psi]
      Untuk ukuran panjang pipa secara umum mulai dari 6 meter (20feet) sampai dengan 12 meter (40 feet).


Ketebalan Dinding Pipa
Ukuran ketebalan dinding pipa untuk masing-masing ukuran diameter nominal adalah berubah-ubah sesuai dengan kelas-kelas dan kemampuan yang di tentukan untuk menahan tekanan dan suhu operasional fluidanya.
Untuk design ketebalan dinding pipa bedasarkan :
·         ANSI B 36.10 untuk carbon steel pipe wall Thickness designation
Standar membagi kelas tebal dinding :
STD/Standar Weight
-          Normal dan diperlukan untuk service tekanan dan suhu relative rendah
-          Tekanan kerja aman adalah maksimum 100 Psi
-          Variasi suhu berpengaruh langsung pada variasi tekanan kerja aman
-          Tambah tinggi suhu yang dikenakan tambah rendah tekanan kerja aman yang diperbolehkan sampai batas maksimum
XS atau XH/ Extra Strong atau Extra Heavy
-          Berdinding lebih tebal dari pipa standard weight
-          Untuk service tekanan dan suhu menengah sekitar 300 Psi dengan variasi sesuai dengan suhu fluidanya.
XXS atau XXH / Double Extra Strong atau Double extra heavy
-          Berdinding sangat tebal
-          Untuk service tekanan dan suhu yang tinggi diatas 600 Psi dengan variasi sesuaisuhu fluidanya.
·         ANSI B 36.19 untuk Stainless stell pipe sechedule number.
Standar membagi kelas tebal dinding :
-          Ada empat kelas utama yaitu : Sch 5S, 10,S, 40S, 80S, Semakin besar angka numeric yang mengikuti schedule number berarti semakin tebal dinding pipanya.
-          Tebal dinding ANSI B.36.10 steel pipe wall thickness designation, maka standard 2.1. Proses Fabrikasi pipa

Proses fabrikasi pipa merupakan proses pembuatan pipa sampai pipa tersebut digunakan. Ada jenis pipa yang tergantung dari proses pembuatannya yaitu :
a.       Seamless  Pipe (SMLS)
Pipa seamless adalah pipa tanpa sambungan las pada dinding pipanya. Pipa tersebut terbentuk dari proses extrude sehingga terbentuk pipa tampa sambungan las. Pipa seamless biasanya digunakan untuk tekanan-tekanan yang cukup besar.
 
b.      Butt Welded Pipe (BW)

Butt welded pipe adalah pipa dengan sambungan las pada dinding pipanya. Pipa ini dibuat dari lembaran plat yang digulung kemudian di las dengan kampuh las butt welded.

c.       Lap Welded Pipe (LW)
Lap Welded Pipe adalah pipa dengan sambungan lap pada dinding pipanya.
d.      Spiral Welded Pipe 
      Spiral Welded Pipe adalah pipa dengan sambungan bentuk spiral pada dinding pipanya.


Copyright © 2013 Peralatan Proses dan Utilitas